1. Karbon dioksida dan partikel debu halus yang dihasilkan dari pembakaran sampah bisa masuk ke paru-paru dan bikin pernapasan terganggu.
Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran sampah organik selain menipiskan lapisan ozon juga menimbulkan masalah pernapasan seperti sesak napas, asma, hingga bronkitis kalau terlalu sering dihirup. Kalau bakar sampahnya di area terbuka, maka akan menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang. Zat ini nggak bisa disaring oleh alat pernapasan manusia, akhirnya masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.
2. Tidak cuma pernapasan yang terganggu, oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh juga akan macet.
Gas berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran sampah adalah karbon monoksida (CO). Terlalu sering menghirup CO bisa mengganggu fungsi hemoglobin di dalam darah yang seharusnya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kalau sudah parah, kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
3. Menghirup asap pembakaran sampah 350 kali lebih berbahaya daripada menghirup asap rokok, gara-gara ada zat racun hidrokarbon benzopirena. Serem banget!
Asap yang biasanya terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna mengandung hidrokarbon benzopirena, yakni gas beracun yang potensi bahayanya 350 kali lebih besar ketimbang asap rokok. Zat ini bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker, memicu kerusakan hati dan ginjal, mudah lelah dan iritasi pada kulit.
4. Sementara itu, sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan dioksin yang dampaknya nggak kalah seram bagi tubuhmu.
Dioksin ini merupakan zat beracun yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel dalam tubuh. Efeknya pun nggak main-main, di antaranya berkaitan dengan perkembangan sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem hormon, bahkan dapat menyebabkan kanker.
5. Masalah kesehatan lain yang hubungannya sama organ jantung, ginjal, dan otak juga bakal mengincar kalau keseringan menghirup asap pembakaran sampah.
Selain zat-zat kimia pada asap pembakaran, abu sisa pembakaran juga mengandung beberapa senyawa berbahaya seperti merkuri, timah, kromium, dan arsenik. Senyawa-senyawa ini akan berubah menjadi racun saat masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah kardiovaskular, kerusakan ginjal hingga otak.
Tolonglah, mulai sekarang, kalau memang tidak bisa mengelola sampah dengan baik, setidaknya berusaha untuk mengurangi produksi sampah dan tidak membuang sampah sembarangan.
Bagaimana singapura mengolah sampahnya?