MANFAAT PUASA INTERMITTENT PADA PENYAKIT MAAG & GANGGUAN SALURAN CERNA LAIN
Banyak pasien dengan maag kronis yang ragu-ragu menjalankan program puasa intermittent, karena dikuatirkan akan memperburuk keluhan sakit maagnya.
Benarkah demikian?
Justru sebaliknya.
Para peneliti menemukan bahwa puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna, termasuk mereka dengan penyakit maag (lambung).
Bagaimana puasa intermittent mempengaruhi kesehatan lambung dan saluran cerna kita?
PERBAIKAN MUKOSA SALURAN CERNA
1. Puasa memberikan tubuh kita istirahat dari proses pencernaan yang terus menerus. Saluran cerna yang biasa bekerja lembur menjalankan tugas-tugas intensif sarat energi seperti mencerna dan mencampur makanan, bisa beristirahat sejenak.
2. Puasa memfasilitasi proses detoksifikasi yang kuat, cepat, dan aman dengan menyediakan waktu istirahat yang fisiologis, merangsang penyembuhan tubuh yang alami. Puasa juga membersihkan toksin seperti sel-sel mati, jaringan lemak, dan cairan usus yang sudah tidak diperlukan di saluran cerna. Puasa menyalurkan energi yang biasa digunakan untuk proses pencernaan dan dipindahkan ke mode perbaikan jaringan.
3. Puasa terbukti dapat memulihkan keutuhan sel-sel epitel sepanjang saluran cerna dari lambung hingga usus besar. Sebuah artikel di Science Translational Medicine tahun 2018 mengutip penelitian yang membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan sel-sel goblet, panjang villi sel-sel mukosa usus, dan memperbaiki fungsi penahan (barrier function) dari saluran cerna pada binatang percobaan.
PENINGKATAN ANTIBODI SALURAN CERNA
1. Penelitian tahun 2014 di Journal Experimental Immunology menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi antibodi IgA (Immunoglobulin A) pada tikus percobaan. IgA berfungsi meningkatkan integritas dan fungsi imun membran mukosa usus.
2. Penelitian preklinik lain di Journal of Neuroimmunology tahun 2015 juga menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi saluran cerna dari efek negatif stres dan peradangan melalui peran dari IgA ini.
PERBAIKAN FLORA USUS NORMAL
1. Salah satu manfaat dari puasa terhadap penyakit maag dan gangguan saluran cerna lain adalah manfaatnya pada mikrobiota atau flora usus manusia.
2. Mikrobiota usus adalah ekosistem besar dari berbagai organisme seperti bakteri, jamur, virus, dan protozoa yang hidup di dalam saluran cerna kita. Secara kolektif, seluruh organisme mikrobiota kita memiliki bobot sekitar 2 kg (lebih berat dari berat otak kita) dan saat ini dianggap sebagai organ tubuh tersendiri. Di dalam sistem ini terkandung lebih dari 100 triliun bakteri dengan lebih dari 1000 jenis spesies, yang berfungsi membantu pemecahan makanan dan mencerna toksin-toksin, membuat berbagai vitamin, dan melatih sistem pertahanan tubuh kita. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa mikrobiota usus manusia berperan pada proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, kebugaran dan stamina, berat badan, imunitas, proses peradangan, alergi, metabolisme, pengaturan mood, bahkan hingga selera makan kita.
3. Jenis makanan yang kita konsumsi berperan penting pada komposisi, fungsi, dan variasi dari mikrobiota usus kita. Namun, bukan hanya apa yang kita makan, tapi kapan kita makan juga ternyata berpengaruh besar.
4. Baik puasa maupun mikrobiota usus telah lama diketahui oleh para ilmuwan dapat meningkatkan kemampuan sistem imunitas tubuh, mencegah kita jatuh sakit, dan membantu pulih lebih cepat saat kita terkena penyakit. Ternyata puasa dan mikrobiota usus berhubungan sangat erat. Berdasarkan penelitian tahun 2016 di The Proceedings of the National Academy of Sciences, puasa dapat membantu melindungi flora usus, dan sebaliknya kemampuan flora usus melindungi tubuh juga meningkat saat kita berpuasa. Puasa diketahui dapat memicu kode genetik yang mengaktifkan respon anti-inflamasi (anti-radang) di saluran cerna kita, melindungi kesehatan dari bakteri usus kita secara langsung maupun kesehatan tubuh kita secara tidak langsung.
5. Puasa terbukti dapat memperbaiki komposisi flora usus yang “baik” dan meningkatkan toleransi terhadap flora usus yang “jahat”. Sebuah penelitian di jurnal Medicine in Microecology (Desember 2019) menunjukkan bahwa puasa intermittent selama 7 hari pada sukarelawan sehat dapat menurunkan populasi flora usus Fusobacterium yang berperan pada terjadinya kanker usus besar. Puasa terbukti menurunkan endotoksemia pascamakan, yang berhubungan dengan risiko obesitas dan resistensi insulin.
6. Lalu, apa hubungan mikrobiota dengan penyakit maag?
Sebuah penelitian tahun 2016 di BMJ Open Gastroenterology menunjukkan bahwa pemberian bakteri usus yang baik dapat menurunkan produksi asam lambung dari pasien-pasien dengan keluhan maag kronis. Penelitian lain tahun 2017 di jurnal yang sama juga menunjukkan bahwa pemberian probiotik terbukti efektif dalam terapi pasien-pasien dengan dispepsia fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan flora usus kita sangat penting dalam timbulnya keluhan maag, maupun dalam pengelolaannya.
MENINGKATKAN AKTIVITAS SEL-SEL INDUK SALURAN CERNA
Puasa intermittent terbukti memberikan efek pada sel induk (stem cell) saluran cerna. Sebuah penelitian di jurnal Cell Stem Cell tahun 2019 menunjukkan bahwa puasa selama 24 jam dapat mengaktivasi stem cell saluran cerna pada binatang percobaan, melalui peningkatan oksidasi asam lemak, sehingga disimpukan bermanfaat untuk regenerasi sel khususnya di saluran cerna.
Normalnya, sel-sel induk saluran cerna memperbaharui permukaan saluran cerna setiap 5 hari sekali, namun puasa ternyata dapat mempercepat proses tersebut secara bermakna. Para peneliti The Whitehead Institute for Biomedical Research and the Koch Institute Amerika Serikat di atas berhasil membuktikan bahwa sel-sel induk dari tikus percobaan yang berpuasa meningkat kapasitas regenerasinya hingga dua kali lipat dibandingkan sel-sel induk dari tikus yang tidak berpuasa.
Sel induk saluran cerna merupakan sumber dari seluruh sel-sel usus yang baru, sehingga peningkatan aktivitasnya dikatakan dapat membantu pemulihan terhadap infeksi dan berbagai penyakit lain yang menyerang saluran cerna kita, seperti kemoterapi pada pasien dengan kanker usus besar.
TAKE HOME MESSAGE
Puasa intermittent sangat baik bagi penderita maag kronis karena memberi manfaat setidaknya melalui 4 cara:
1. Memberikan lambung dan saluran cerna lain beristirahat dari kerja rutinnya, yang terbukti dapat memperbaiki keutuhan dan fungsi sel-sel mukosa saluran cerna, serta meningkatkan proses detoksifikasi.
2. Meningkatkan produksi antibodi di saluran cerna yang dapat meningkatkan integritas mukosa usus, dan melindungi saluran cerna dari efek negatif stres serta peradangan.
3. Memperbaiki keseimbangan flora usus dan meningkatkan fungsinya, yang diketahui berperan penting dalam keluhan maupun terapi pasien dengan penyakit maag dan berbagai penyakit saluran cerna lain.
4. Meningkatkan aktivitas sel-sel induk (stem cell) saluran cerna yang dapat mempercepat regenerasi permukaan sel-sel di sepanjang saluran cerna dari lambung hingga usus besar.
Semoga bermanfaat, dan semoga makin rajin berpuasa.
Kumpulan Artikel Ilmiah & Video Kesehatan tentang Puasa (Intermittent Fasting)
Penjelasan puasa intermittent
Andi Pratama Dharma