Herba Alami Warisan Nenek Moyang
Mengkudu telah lama digunakan oleh nenek
moyang kita.
Buah mengkudu telah digunakan oleh
nenek moyang kita sebagai sabun untuk mencuci baja (karena senyawa saponin dalam mengkudu), kulit akar mengkudu digunakan sebagai pewarna batik, dan daunnya sebagai campuran nasi goreng.
Masyarakat awam telah memanfaatkan ekstrak mengkudu atau air rebusan mengkudu sebagai obat diabetes, asma, beri-beri, demam, hipertensi dan gangguan saluran pernapasan.
Sementara itu, daun pohon mengkudu digunakan untukmengobati sakit perut.
Caranya, memborehkan minyak kayu putih
dan minyak goreng pada daun, lalu dilayukan di atas api dan ditempelkan di atas perut yang sakit.
Kerja Senyawa Aktif Mengkudu sebagai
Antibiotik
Kandungan fitokimia dalam buah mengkudu yang bersifat sebagai antibakteri adalah antrakuinon, acubin, L-asperuloside, dan alizarin.
Keempat senyawa tersebut telah terbukti dapat membunuh beberapa bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Shigella, Pseudomonas aeruginosa, Proteus morganii, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sallmonela.
Uji klinis yang telah dilakukan oleh Profesor Elin Yulinah Sukandar menyatakan bahwa ekstrak mengkudu yang dikombinasikan dengan jahe sangat efektif sebagai obat pendamping terapi tuberkulosis (TB).
Jadi, ekstrak mengkudu diberikan
bersamaan dengan terapi obat bagi penderita tuberkulosis.
Meskipun ekstrak mengkudu memiliki
sifat antibakteri bagi bakteri penyebab tuberkulosis tetapi belum dikatakan sebagai drug of choice untuk tuberkulosis.
Hasil pengujian tersebut menyatakan
bahwa terjadi penurunan BTA sebanyak 30% pada dua minggu pertama dan pasien tuberkulosis sembuh total setelah menjalani pengobatan selama enam bulan.
Senyawa fitokimia dalam mengkudu mampu membunuh bakteri Salmonella thypi Bakteri tersebut merupakan bakteri gram negatif penyebab utama penyakit demam tifus (typhoylid fever), paratifus dan foodborne disease (penyakit yang disebarkan melalui makanan).
Penyakit demam tifus terjadi karena masuknya bakteri Salmonella typhi ke dalam pembuluh darah dan saluran pencernaan melalui makanan yang telah mengalami intoksikasi.
Gejala demam tifus meliputi demam, mual, muntah, dan kematian. Uniknya, penyakit ini hanya menyerang manusia dan tidak pada binatang.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mencuci tangan sebelum makan dan selalu menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.