PUASA DAN PENCEGAHAN KANKER
Puasa dipercaya dan terbukti di berbagai penelitian dapat mencegah terjadinya kanker, melalui berbagai mekanisme.
Salah satu yang akan dibahas di sini adalah lewat perubahan hormon IGF-1.
Bahasan tentang mekanisme lain, mulai dari proses autofagi, peningkatan sensitivitas insulin, maupun peningkatan daya tahan tubuh akan dibahas di tulisan-tulisan selanjutnya.
PUASA DAN HORMON IGF-1
1. Sel-sel tubuh kita secara alami tumbuh dan bereproduksi bila kita mendapat energi dalam bentuk makanan.
Hormon IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor 1), merupakan hormon yang diproduksi setelah makan oleh liver, yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel.
2. Puasa terbukti menurunkan kadar hormon IGF-1, yang penurunannya memberikan semacam peringatan bagi tubuh.
Bila kadar hormon IGF-1 menurun, maka tubuh akan mengabaikan pola pertumbuhan normalnya, dan malah masuk ke pola perbaikan sel, memperbaiki kerusakan sel, dan mempertahankan status quo.
3. Yang menarik adalah, penurunan IGF-1 yang terjadi akibat puasa akan bertahan beberapa waktu walaupun kita sudah kembali ke pola makan yang normal.
Sebuah penelitian di Iran tahun 2018 menunjukkan kadar IGF-1 pada kelompok pasien yang berpuasa Ramadhan mengalami penurunan secara bermakna di bulan Syawal dibandingkan kelompok partisipan yang tidak berpuasa.
4. Selain itu, kadar protein penghambat hormon IGF-1, yang disebut IGFBP-1 (IGF Binding Protein-1) ternyata meningkat secara bermakna selama periode puasa, dan bahkan ketika kembali makan seperti biasa, kadarnya masih tetap tinggi selama beberapa waktu.
5. Kadar IGF-1 yang tinggi, diketahui berhubungan dengan proses penuaan dan meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker usus besar, payudara, dan prostat.
Sebaliknya, penurunan IGF-1 diasosiasikan dengan penurunan risiko terkena kanker dan memperpanjang lama hidup.
6. Penelitian di Longevity Institute di California menunjukkan bahwa tikus percobaan yang dibuat tidak bisa menghasilkan IGF-1 ternyata hidup 2 kali lebih lama dibandingkan tikus dengan IGF-1, dan terhindar dari diabetes maupun penyakit kanker.
7. Para peneliti yang di institusi yang sama memperluas risetnya mempelajari orang-orang Ekuador dengan Laron Syndrome, kelainan genetik yang sangat jarnag, di mana penderitanya hanya memiliki kadar IGF-1 yang sangat rendah di dalam tubuhnya.
Individu dengan sindroma ini ternyata tidak pernah menderita diabetes atau kanker, dibandingkan orang-orang yang memiliki kebiasaan dan tinggal di tempat yang sama.
Semoga bermanfaat. Bila dirasakan berguna, mohon dishare ke relasi/keluarganya, semoga jadi amal jariyah buat kita semua.
Ditulis oleh: Dr Andi Pratama Dharma – Internist
#intermittentfasting
#kanker
#igf1
Penjelasan puasa intermittent